a) Mengapa kewajiban lingkungan sulit untuk diukur?
Karena dalam mengukur kewajiban ini menggunakan banyak estimasi dan analisa dari kejadian-kejadian yang belum terjadi sehingga sulit untuk diukur.
b) Bahas bagaimana anda menyesuaikan analisis keuangan perusahaan yang menghadapi tindakan hukum lingkungan namun belum melakukan akrual atas jumlah kerugian kontijen. Sebagai contoh Tragedi bhopal pada posisi keuangan Union Carbide
Posisi keuangan Union Carbide baru bisa menyakinkan, Union Carbide sudah menyelesaikan semua tindakan hukumnya. Sehingga selama Union Carbide belum melakukan accrual untuk kerugian kontijen maka tidak dapat diambil kesimpulan dari posisi keuangan Union Carbide. Adanya tuntutan hukum ini juga harus diungkapakan dalam catatan atas laporan keuangan.
c) Identifikasi tiga industri yang anda anggap besar memiliki risiko lingkungan yang tinggi. Jelaskan?
1. Industri Pertambangan
Industri pertambangan pada pasca operasi akan meninggalkan banyak warisan yang memiliki potensi bahaya jangka panjang. Antara lain lubang tambang, air asam tambang dan tailing. Ini sudah jelas menghasilkan dampak resiko lingkungan yang tinggi yang tidak dapat ditanggulangi dalam waktu yang singkat.
2. Industri Tekstil
Industri teksil menghasilkan limbah yang dihasilkan dari sisa kegiatan produksi mereka. Yang secara langsung berdampak pada lingkungan sekitar jika tidak di organisir secara baik oleh pabrik / perusahaan yang bersangkutan. Pecemaran lingkungan yang paling sering terjadi di dataran jawa dihasilkan dari pembuangan limbah yang tidak pada tempatnya yang berdampak pada kesehatan masyarakat dan lingkungan pada umumnya.
3. Industri otomotif
Sama seperti industri pertambangan industri otomotif juga berdampak ketika pasca operasi dari produk yang dihasilkan, yaitu kendaraan bermotor. Sebagai salah satu penyumbang pencermaran udara terbesar didunia industri otomotif juga menjadi industri yang kontributif terhadap pencemaran lingkungan.
No comments:
Post a Comment