Analisis Camel Terhadap Bank BNI :
· CAR
o Dilihat dari data dibawah terdapat penurunan pada CAR Bank BNI walaupun masih terjaga cukup stabil di angka 13.8%, 13.5%, dan 15,7% di tahun sebelumnya, tetapi ini masih jauh dari persyaratan minumun Bank Indonesia sebesar 8%, yang merefleksikan ketahanan modal BNI menahan dampak kerugian.
· ATTM
o Rasio aktiva tetap terhadap modal pada bank BNI juga terjaga cukup stabil diangka 18.8% walaupun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya tetapi total modal bertambah menjadi 19.1 triliun di tahun 2009.
· ROA
o Untuk Rasio Laba Terhadap Aktiva (ROA), semakin meningkat dari tahun 2007 dari 0.9% menjadi 1.1% ditahun 2009 karena peningkatan laba bersih yang signifikan.
· ROE
o Rasio Terhadap Ekuitas atau (ROE) juga mengalami peningkatan menjadi 16.3% pada tahun 2009 dikarenakan peningkatan laba bersih sebesar 103.2%.
· NIM
o Pada margin bunga bersih (NIM) masih terjaga cukup stabil di angka 6.0% diakhir tahun 2009 dikarenakan peningkatan pada aktiva produktif.
· BOPO
o Walaupun terjadi penurunan dari angka 93% menjadi 84% tetapi bank BNI mampu mempertahankan pendapatan operasionalnya melalui efisiensi biaya. Sehingga penurunan angka ini masih terjaga cukup stabil.
Analisis hubungan antara rasio CAMEL dengan kemampuan menghasilkan laba tahun fiskal berikutnya dilakukan dengan menggunakan rasio CAMEL sebagai variabel bebas (independent variable) dan Laba tahun fiskal berikutnya sebagai variabel terikat (dependent variable).
Tahun tahun fiskal berikutnya merupakan laba yang tertera dalam laporan laba rugi (income statement) baitul qiradh tahun berikutnya dari periode laporan keuangan yang dianalisis rasio CAMEL-nya.
Nilai Rasio CAMEL dihitung dengan 7 indikator, yaitu:
a. CAR
CAR (Capital Adequancy Ratio) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva lembaga keuangan yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
CAR = Total MOdal / Total ATMR
Untuk Bank BNI pada laporan tahunan 2009, 2008, dan 2007 rasio kecukupan modalnya (Capital Adequancy Ratio) per 31 desember 2009, 2008, dan 2007 adalah 13.8%, 13.5%, dan 15.7% dihitung sebagai berikut.
Keterangan | 2009 | 2008 | 2007 |
Total Modal | 19.301.849 | 17.612.014 | 17.195.929 |
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) Kredit | 140.213.945 | 129.622.280 | 109.268.798 |
Rasio Kecukupan Modalnya (CAR) | 13.8% | 13.5% | 15.7 |
b. Rasio Aktiva Tetap terhadap Modal (ATTM)
Rasio ini mengukur kemampuan manajemen lembaga keuangan dalam menentukan besarnya aktiva tetap dan inventaris yang dimiliki bank yang bersangkutan terhadap modal. Semakin tinggi rasio ini artinya modal yang dimiliki bank kurang mencukupi dalam menunjang aktiva tetap dan inventaris sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
ATTM = (Aktiva Tetap + Inventoris)/ Modal
Untuk Bank BNI pada laporan tahunan 2009, 2008, dan 2007 rasio aktiva tetap terhadap modal (ATTM) per 31 desember 2009, 2008, dan 2007 adalah 18.79%, 21.14%, dan % dihitung sebagai berikut.
Keterangan | 2009 | 2008 | 2007 |
Aktiva Tetap | 4.361.764 | 4.709.243 | 3.871.229 |
Total Modal | 28.283.838 | 28.365.877 | 17.219.585 |
Rasio Aktiva Tetap Terhadap Modal (ATTM) | 18.79% | 21.14% | 22.4% |
c. ROA (Return on Assets)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen lembaga keuangan dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset lembaga keuangan yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai lembaga keuangan sehingga kemungkinan suatu lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional sebelum pajak. Sedangkan rata-rata total asset adalah rata-rata volume usaha atau aktiva. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001):
ROA = Laba Sebelum Pajak/Rata-Rata Aktiva
Untuk Bank BNI pada laporan tahunan 2009, 2008, dan 2007 ROA (Return On Asset) per 31 desember 2009, 2008, dan 2007 adalah 1.7%, 1.1%, dan 0.9% dihitung sebagai berikut.
Keterangan | 2009 | 2008 | 2006 |
Laba Sebelum Pajak | 3.458.191 | 1.959.026 | 1.481.140 |
Rata-Rata Aktiva | 4.361.764 | 4.709.243 | 3.871.229 |
Return On Asset (ROA) | 1.7% | 1.1% | 0.9% |
d. ROE (Return on Equity)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen lembaga keuangan dalam mengelolah modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai lembaga keuangan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba setelah pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional setelah dikurangi pajak sedangkan rata-rata total ekuitas adalah rata-rata modal inti yang dimiliki lembaga keuangan, perhitungan modal inti dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban modal minimum yang berlaku. Rasio ini dirumuskan sebagi berikut (SE BI No 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001):
ROE = Laba Setelah Pajak / Ekuitas
Untuk Bank BNI pada laporan tahunan 2009, 2008, dan 2007 ROE (Return On Equity) per 31 desember 2009, 2008, dan 2007 adalah 16.3%, 9.0%, dan 8.0% dihitung sebagai berikut.
Keterangan | 2009 | 2008 | 2007 |
Laba Setelah Pajak | 3.122.328 | 3.769.205 | 901.744 |
Ekuitas | 19.144.000 | 15.431.000 | 17.220.000 |
Return On Equity (ROE) | 16.2% | 9.0% | 8.0% |
e. NIM (Net Interest Margin)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001):
NIM = Pendapatan Bunga Bersih/Aktiva Produktif
Untuk Bank BNI pada laporan tahunan 2009, 2008, dan 2007 NIM (Net Interst Margin) per 31 desember 2009, 2008, dan 2007 adalah 6.0%, 6.3%, dan 5.0% dihitung sebagai berikut.
Keterangan | 2009 | 2008 | 2007 |
Pendapatan Bunga Bersih | 15.428.153 | 13.460.772 | 14.455.271 |
Aktiva Produktif | 3.974.271 | 4.312.653 | 2.703.572 |
NIM (Net Interest Margin) | 6.0% | 6.3% | 5.0% |
f. BOPO (Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)
Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen lembaga keuangan dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan lembaga keuangan yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001):
BOPO = Biaya Operasional/Pendapatan Operasional
Untuk Bank BNI pada laporan tahunan 2009, 2008, dan 2007 BOPO (Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) per 31 desember 2009, 2008, dan 2007 adalah 84.9%, 90.2%, dan 93.0% dihitung sebagai berikut
Keterangan | 2009 | 2008 | 2007 |
Biaya Operasional | 3.336.683 | 2.210.131 | 3.691.747) |
Pendapatan Operasional | 2.877.129 | 2.672.050 | 4.129.716 |
BOPO | 84.9% | 90.2% | 93.0% |